Rabu, 16 Desember 2015

Mencari Ilmu



Mencari Ilmu 


  1. Ilmu adalah sebaik-baik perbendaharaan dan yang paling indahnya. Ia ringan dibawa, namun besar manfaatnya. Di tengah-tengah orang banyak ia indah, sedangkan dalam kesendirian ia menghibur.
·  Pelajarilah ilmu karena sesungguhnya ia hiasan bagi orang kaya dan penolong bagi orang fakir. Aku tidaklah mengatakan, “Sesung­guhnya ia mencari dengan ilmu,” tetapi “ilmu menyeru kepada qand 'ah (kepuasan).”
·  Umur itu terlalu pendek untuk mempelajari segala hal yang baik untuk dipelajari. Akan tetapi, pelajarilah ilmu yang paling penting, kemudian yang penting, dan begitulah seterusnya secara berurutan.
·  Janganlah engkau memperlakukan secara umum orang yang telah memberimu pengetahuan, tetapi perlakukanlah dia seperti orang-­orang yang khusus. Dan ketahuilah bahwa Allah memiliki orang-­orang yang dititipi-Nya rahasia-rahasia tersembunyi dan melarang mereka menyebarkan rahasia-rahasia-Nya itu. Ingatlah ucapan se­orang laki-laki yang saleh (Khidhr) kepada Musa (a.s.), Musa a.s. sebelumnya berkata kepadanya:“Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu ?
“Dia menjawab, “Sesungguhnya kamu sekali­kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu ?” QS 18:66-68).
·  Pelajarilah ilmu. Jika kalian tidak memperoleh keberuntungan de­ngannya, maka dicelanya zaman bagi kalian lebih baik daripada ia dicela lantaran kalian.
·  Ilmu adalah kekuatan. Barangsiapa yang mendapatkannya, dia akan menyerang dengannya; dan barangsiapa yang tidak mendapatkan­nya, dialah yang akan diserang olehnya.
·  Ilmu terbagi menjadi dua: yang didapatkan dengan mengikuti ( mathbu ) dan yang didapatkan dengan belajar ( masmu ), dan ilmu yang didapat dengan belajar tidak akan bermanfaat jika ia tidak dilaksanakan ( mathbu ).
·  Kecintaan terhadap ilmu termasuk kemuliaan cita-cita.
·  Seluruh wadah akan menyempit dengan apa yang diletakkan di dalamnya, kecuali wadah ilmu, karena sesungguhnya ia akan ber­tambah luas.
·  Akal tidak akan pernah membahayakan pemiliknya selamanya, se­dangkan ilmu tanpa akal akan membahayakan pemiliknya.
·  Jika jawaban berdesak-desakan, maka yang benar akan tersembunyi.
·  Bagian terpenting ilmu adalah kelemahlembutan, sedangkan cacat nya adalah pernyimpangan.
·  Jika engkau menghendaki ilmu dan kebaikan, maka kibaskanlah (hindarkanlah) dari tanganmu alat kebodohan dan kejahatan. Se­bab, sesungguhnya tukang emas tidak akan memungkinkan bagi nya memulai pekerjaannya kecuali jika dia telah melemparkan alat pertanian dari tangannya.


Qana'ah (Kepuasan)

  1. Imam 'Ali a.s. pernah ditanya tentang firman Allah Ta'ala: Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (QS 16:97), Imam `Ali a.s. menjawab, “la adalah qana`ah (kepuasan).”
·  Buah (hasil) dari qana'ah adalah kenyamanan.
·  (Qana'ah adalah) menjaga apa yang ada di tanganmu lebih engkau cintai daripada meminta apa yang ada di tangan orang lain.
·  Orang merdeka adalah budak selama dia tamak, sedangkan budak adalah orang yang merdeka selama dia qana'ah.
·  Janganlah engkau malu memberi (bersedekah) walaupun itu sedikit, karena tidak memberi itu lebih sedikit.
·  Kefakiran dan kekayaan keluar berkeliling, lalu keduanya bertemu dengan qana'ah, maka keduanya menetap (bersama).
·  Jika kekayaan bertambah, maka berkuranglah selera.
·  Tidak ada perbendaharaan yang lebih berharga daripada qana'ah
·  Kekayaan yang paling besar adalah meninggalkan banyak keinginan.